Ular Yang Raksasa Di Dunia
Ular Gila (Chondropython viridis)
Ular Gila (Chondropython viridis), atau yang lebih dikenal sebagai Green Tree Python, adalah salah satu spesies ular arboreal yang menarik perhatian banyak orang karena warna cerah dan keindahan sisiknya. Ular Gila dikenal dengan warna hijau cerah yang mencolok, yang membantu mereka berkamuflase di antara dedaunan pohon tempat mereka tinggal. Ular ini biasanya memiliki panjang antara 1,5 hingga 2,5 meter, dengan tubuh yang ramping dan kepala yang sedikit datar. Warna sisik yang cerah, sering kali dengan pola kuning atau putih, membuat ular ini terlihat sangat menawan dan menjadi favorit di kalangan penggemar reptil.
Ular Gila dapat ditemukan di hutan hujan tropis di Papua New Guinea, Indonesia, dan bagian timur Australia. Habitatnya mencakup pepohonan tinggi di mana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Dengan gaya hidup arboreal, ular ini cenderung menghindari tanah dan lebih suka berada di cabang-cabang pohon, di mana mereka dapat berburu dan bersembunyi dari predator.
Anaconda Hijau (Eunectes murinus)
Anaconda Hijau (Eunectes murinus), atau yang dikenal sebagai Green Anaconda, adalah salah satu ular terbesar dan terkuat di dunia. Anaconda Hijau dapat mencapai panjang rata-rata antara 5 hingga 7 meter, dengan beberapa individu bahkan bisa mencapai panjang lebih dari 9 meter. Tubuhnya yang besar dan kekar, dengan diameter sekitar 30 cm, menjadikannya sebagai salah satu ular terberat. Warna kulitnya didominasi oleh nuansa hijau zaitun dengan pola bintik-bintik hitam, yang membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya, seperti rawa dan sungai.
Anaconda Hijau biasanya ditemukan di daerah rawa, sungai, dan hutan hujan tropis di Amerika Selatan, terutama di negara-negara seperti Brasil, Venezuela, dan Kolombia. Ular ini sangat menyukai lingkungan yang lembap dan biasanya dapat ditemukan di dekat sumber air. Meskipun mereka adalah hewan semi-aquatik, Anaconda Hijau juga dapat bergerak dengan baik di darat.
Dari piton yang megah hingga anaconda yang kuat, setiap spesies memiliki karakteristik unik yang membuat mereka menjadi raksasa yang menakjubkan di alam. Meskipun sebagian besar dari ular-ular ini terkenal karena ukuran dan kekuatan mereka, penting untuk diingat bahwa mereka juga menghadapi berbagai ancaman, termasuk perusakan habitat dan perburuan ilegal. Melindungi ular-ular ini berarti melestarikan keseimbangan alam dan menghormati kehidupan liar yang telah ada selama ribuan tahun.
Cara bertahan hidup reptilia dan amfibia beragam dan khas, seperti halnya penampilannya yang beragam. Ular hidung babi jika menghadapi bahaya akan berpura-pura mati, soa payung mengancam lawannya dengan mengembangkan kerut lehernya, kodok pohon berkantung menaruh telur di kantong yang ada di punggungnya, dan kodok terbang jawa terbang ke sana-kemari di antara pepohonan dengan menggunakan selaput yang direntangkan di antara kaki-kakinya. Mereka semua adalah sahabat alam yang terkenal.
Keindahan dan keunikan reptil bagai sihir yang membujuk orang awam untuk memeliharanya. Walaupun hobi ini terbilang ekstrem dan unik bagi kebanyakan orang, para hobiis reptil mampu memperoleh kepuasan batin dengan memeliharanya, terutama bagi para kolektor reptil. Variasi bentuk, warna, dan coraknya yang unik membuat banyak orang “jatuh cinta” pada reptil. Namun, bagi hobiis yang baru mulai tertarik untuk memelihara reptil tentu masih menyimpan pertanyaan mengenai perawatan sehari-hari reptil miliknya.
Anaconda yang berasal dari Amerika Selatan ini memiliki habitat alaminya di wilayah timur pegunungan Andes, mencakup negara-negara seperti Brasil, Kolombia, Venezuela, Ekuador, dan Bolivia. Meskipun daerah tersebut menjadi rumah utama bagi ular ini, anaconda juga dapat dijumpai di lokasi lain.
Sebagai boa air, anaconda cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya di perairan yang mengalir di seluruh Amerika Selatan, terutama di hutan hujan tropis dan sekitar perairan seperti sungai. Saat tidak berada di dalam air, mereka sering bersembunyi di antara tumbuhan tinggi, memanfaatkan lingkungan untuk menyergap mangsa dan menghindari predator.
Secara menarik, anaconda hijau, sebagai salah satu varietas anaconda, telah menyebar hingga ke Amerika Serikat, terutama di Florida Everglades. Prisitanya di sana menunjukkan bahwa anaconda hijau termasuk dalam banyak spesies invasif yang berhasil beradaptasi di lingkungan baru di luar habitat aslinya. Hal ini menyoroti dampak kompleks dari interaksi antara manusia dan satwa liar, termasuk penyebaran spesies invasif ke dalam ekosistem baru.
Ular telah lama memikat perhatian manusia dengan keanggunan dan kekuatannya, terutama spesies-spesies raksasa yang menghuni hutan hujan, rawa-rawa, dan sungai di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap sepuluh ular terbesar di dunia, dari anaconda hijau yang terkenal dengan ukuran dan beratnya hingga piton reticulatus yang mampu membelit mangsa jauh lebih besar dari tubuhnya. Setiap ular memiliki keunikan dan adaptasi yang luar biasa, menjadikannya predator puncak di ekosistemnya. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai kehidupan, habitat, dan fakta menarik dari ular-ular raksasa ini yang merupakan keajaiban alam.
Dari hutan di pedalaman Amazon, sampai dengan padang pasir yang ada di Afrika, hiduplah aneka ragam reptilia yang sangat menakjubkan. Kamu bisa menemukan hewan Anakonda, yaitu ular terbesar yang ada di dunia, di mana panjangnya bisa mencapai 10 meter!
Piton Gigi Patah (Morelia spilota)
Piton Gigi Patah (Morelia spilota), yang lebih dikenal dengan nama Carpet Python, adalah salah satu spesies ular yang populer di kalangan penggemar reptil. Ular ini terkenal karena pola sisik yang menarik dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai habitat. Piton Gigi Patah memiliki tubuh yang panjang dan ramping, dengan ukuran rata-rata antara 1,5 hingga 2,1 meter. Warna dan pola sisiknya bervariasi, tergantung pada sub spesiesnya, tetapi umumnya mereka memiliki kombinasi warna hitam, kuning, dan coklat yang membentuk pola yang rumit. Ciri khasnya adalah sisik yang halus dan kepala yang jelas terlihat, yang memberikan penampilan yang sangat menarik.
Ular ini dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan tropis, savana, dan daerah berbatu di Australia, Papua New Guinea, dan beberapa pulau di sekitarnya. Mereka adalah ular arboreal yang sering menghabiskan waktu di pohon, tetapi juga dapat ditemukan di tanah saat berburu atau mencari tempat bertelur. Habitat yang bervariasi ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan baik di lingkungan yang berbeda.
Piton Afrika (Python sebae)
Piton Afrika (Python sebae), yang dikenal juga sebagai African Rock Python, adalah salah satu spesies piton terbesar dan paling kuat di dunia. Piton Afrika memiliki tubuh yang besar dan kekar, dengan panjang rata-rata antara 3 hingga 5 meter. Namun, beberapa individu dapat mencapai panjang lebih dari 6 meter. Warna kulitnya bervariasi, biasanya terdiri dari kombinasi warna cokelat, hitam, dan kuning, dengan pola bintik-bintik yang mencolok yang membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya. Ular ini memiliki kepala yang besar dengan mata yang terlihat jelas, memberikan penampilan yang menakjubkan.
Spesies ini dapat ditemukan di berbagai habitat di sub-Sahara Afrika, termasuk hutan, savana, dan daerah berbatu. Piton Afrika lebih suka daerah yang lembap dan sering terlihat di dekat sumber air, seperti sungai dan danau. Mereka dapat hidup di berbagai jenis lingkungan, tetapi biasanya menghindari daerah padang pasir dan hutan yang sangat lebat.
Ular Boiga (Boiga dendrophila)
Ular Boiga (Boiga dendrophila), yang juga dikenal sebagai Ular Kucing Hijau atau Ular Pijar, adalah spesies ular yang menarik perhatian banyak orang karena pola dan warnanya yang mencolok. Ular Boiga memiliki tubuh yang ramping dan panjang, dengan panjang rata-rata antara 1,2 hingga 2 meter. Mereka dikenal dengan warna hijau cerah yang dipadukan dengan pola garis-garis hitam atau cokelat, memberikan penampilan yang sangat menarik. Mata besar dan pupil vertikalnya memberi mereka penglihatan yang baik, yang sangat membantu dalam berburu di malam hari. Ular ini memiliki kepala yang sedikit datar dan leher yang terlihat jelas, membedakannya dari tubuhnya.
Ular Boiga biasanya ditemukan di hutan hujan tropis, daerah berbatu, dan bahkan taman di daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sebagai ular arboreal, mereka lebih suka menghabiskan waktu di atas pohon, di mana mereka dapat berburu dan bersembunyi dari predator. Habitat yang lembap dan rimbun sangat ideal untuk kehidupan mereka.
Ular Boa Kembang (Boa constrictor)
Ular Boa Kembang (Boa constrictor), sering dikenal sebagai Boa atau Boa Konstriktor, adalah salah satu spesies ular terbesar dan paling terkenal di dunia. Spesies ini dikenal karena kekuatan dan kemampuannya dalam berburu, serta penampilannya yang menarik.
Ular Boa Kembang memiliki tubuh yang besar dan kekar, dengan panjang rata-rata antara 2 hingga 4 meter, meskipun beberapa individu dapat mencapai panjang lebih dari 5 meter. Warna kulitnya bervariasi, biasanya terdiri dari kombinasi warna coklat, abu-abu, dan krem, dengan pola bintik-bintik atau garis yang mencolok di sepanjang tubuhnya. Ciri khas dari boa adalah tubuhnya yang berat dan kepala yang sedikit lebar, memberikan penampilan yang mengesankan.
Boa Kembang dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan hujan tropis, hutan kering, dan daerah berbatu di Amerika Tengah dan Selatan. Mereka sering ditemukan di pohon, tetapi juga dapat terlihat di tanah. Ular ini lebih menyukai daerah yang lembap dan berdekatan dengan sumber air, seperti sungai dan danau.
Piton Burma (Python bivittatus)
Piton Burma (Python bivittatus), yang juga dikenal sebagai Burmese Python, adalah salah satu spesies piton terbesar dan paling terkenal di dunia. Piton Burma dapat mencapai panjang antara 3 hingga 5 meter, dan beberapa individu yang sangat besar bahkan dapat mencapai lebih dari 6 meter. Warna kulitnya umumnya terdiri dari kombinasi cokelat, kuning, dan krem, dengan pola garis-garis atau bintik-bintik yang mencolok di sepanjang tubuhnya. Tubuhnya yang kekar dan berat memberikan kesan kuat dan mengesankan.
Spesies ini biasanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Piton Burma lebih menyukai habitat yang lembap, seperti hutan hujan, rawa, dan daerah dekat sungai. Mereka sering terlihat berjemur di atas pohon atau bersembunyi di dalam semak-semak, di mana mereka dapat berburu dengan lebih efektif.
Anaconda Hijau (Eunectes murinus)
Anaconda Hijau (Eunectes murinus), atau yang dikenal sebagai Green Anaconda, adalah salah satu ular terbesar dan terkuat di dunia. Anaconda Hijau dapat mencapai panjang rata-rata antara 5 hingga 7 meter, dengan beberapa individu bahkan bisa mencapai panjang lebih dari 9 meter. Tubuhnya yang besar dan kekar, dengan diameter sekitar 30 cm, menjadikannya sebagai salah satu ular terberat. Warna kulitnya didominasi oleh nuansa hijau zaitun dengan pola bintik-bintik hitam, yang membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya, seperti rawa dan sungai.
Anaconda Hijau biasanya ditemukan di daerah rawa, sungai, dan hutan hujan tropis di Amerika Selatan, terutama di negara-negara seperti Brasil, Venezuela, dan Kolombia. Ular ini sangat menyukai lingkungan yang lembap dan biasanya dapat ditemukan di dekat sumber air. Meskipun mereka adalah hewan semi-aquatik, Anaconda Hijau juga dapat bergerak dengan baik di darat.
Dari piton yang megah hingga anaconda yang kuat, setiap spesies memiliki karakteristik unik yang membuat mereka menjadi raksasa yang menakjubkan di alam. Meskipun sebagian besar dari ular-ular ini terkenal karena ukuran dan kekuatan mereka, penting untuk diingat bahwa mereka juga menghadapi berbagai ancaman, termasuk perusakan habitat dan perburuan ilegal. Melindungi ular-ular ini berarti melestarikan keseimbangan alam dan menghormati kehidupan liar yang telah ada selama ribuan tahun.
Cara bertahan hidup reptilia dan amfibia beragam dan khas, seperti halnya penampilannya yang beragam. Ular hidung babi jika menghadapi bahaya akan berpura-pura mati, soa payung mengancam lawannya dengan mengembangkan kerut lehernya, kodok pohon berkantung menaruh telur di kantong yang ada di punggungnya, dan kodok terbang jawa terbang ke sana-kemari di antara pepohonan dengan menggunakan selaput yang direntangkan di antara kaki-kakinya. Mereka semua adalah sahabat alam yang terkenal.
Keindahan dan keunikan reptil bagai sihir yang membujuk orang awam untuk memeliharanya. Walaupun hobi ini terbilang ekstrem dan unik bagi kebanyakan orang, para hobiis reptil mampu memperoleh kepuasan batin dengan memeliharanya, terutama bagi para kolektor reptil. Variasi bentuk, warna, dan coraknya yang unik membuat banyak orang “jatuh cinta” pada reptil. Namun, bagi hobiis yang baru mulai tertarik untuk memelihara reptil tentu masih menyimpan pertanyaan mengenai perawatan sehari-hari reptil miliknya.
2 ular raksasa Kalimantan berukuran tak biasa yang pernah muncul pada 2009 dan menggemparkan dunia. FOTO/ IST
hingga kini menjadi perdebatan para ilmuwan dunia. Kebenaran Nabau dan Tangkalaluk ular yang pernah menggempar dunia pada tahun 2009 lalu hingga kini menjadi perdebatan.
Nabau ular besar yang sempat bikin heboh dunia 12 tahun silam. Foto penampakan ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan yang masuk wilayah Malaysia. Foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut.
Foto penampakan ular raksasa berenang di Sungai Baleh, Sibu, Serawak, bagian utara Kalimantan yang masuk wilayah Malaysia. Foto ular raksasa terlihat berenang melenggak-lenggok di sebuah sungai tropis yang dikelilingi oleh hutan gambut.
Seperti dilansir dari The Guardian, ular berwarna hitam itu sangat besar, hampir memenuhi sungai yang terletak di tengah-tengah hutan rawa yang rimbun. Air beriak di kiri kanannya. Kabarnya, foto itu diambil dari sebuah helikopter, 11 Februari 2009 lalu.
Foto itulah yang menjadi perdebatan luas di Malaysia saat ini. Kalimantan memang memiliki ular-ular raksasa.
Gambar tersebut diambil oleh anggota tim wilayah bencana banjir yang kemudian diterbitkan oleh Utusan Sarawak, sebuah koran lokal dan New Straits Times di Kuala Lumpur juga memuat foto tersebut yang kemudian dirilis oleh The Telegraph, Inggris.
Menurut kepercayaan, Nabau merupakan ular dengan panjang 80 meter dengan kepala naga dan tujuh lubang hidung. Masyarakat desa yang tinggal di Sungai Baleh Borneo memercayai makhluk mistik tersebut. Selain itu, masyarakat memang sering melihat ular-ular besar di kawasan itu.
lebih dikenal dengan sebutan Raja Piton atau memiliki nama latin Reticulated Phyton.
Tangkalaluk menjadi legenda bagi suku Dayak dan masyarakat sekitar. Keberadaannya dianggap misterius sebab dikira sebagai makhluk astral oleh warga setempat karena wujudnya yang besar. Ular jenis ini juga diyakini sebagai raja rimba hutan belantara Kalimantan.
Jika menelisik lebih ilmiah dari jenis ular ini, sebenarnya Raja Piton bukanlah ular terbesar di dunia. Rekor tersebut dipegang oleh Anaconda Raksasa bernama latin Eunectes Murinus dengan berat 250 kilogram sebagai ular terbesar di dunia. Hal tersebut terhitung berdasarkan perbandingan panjang dan beratnya.
JAKARTA- Ada 2 ular raksasa berukuran tidak biasa yang dipercaya hidup di Kalimantan ini sangat ditakuti oleh masyarakat lokal tersebut.
Meski di zaman ini banyak yang menganggap kedua ular ini adalah mitos, namun mereka masih percaya bahwa kedua jenis hewan reptil ini masih hidup di hamparan hutan Borneo.
Adapun 2 ular raksasa berukuran tidak biasa yang dipercaya hidup di Kalimantan dapat memangsa hewan-hewan berukuran besar sekalipun. Selain itu, Tangkalaluk juga dikenal dengan sebutan Reticulated Python atau Raja Piton.
Tangkalaluk dianggap sebagai makhluk astral dan hanya menjadi legenda bagi masyarakat suku Dayak dan sekitarnya. Namun sebagian orang juga mempercayai bahwa ular jenis ini merupakan raja hutan yang mendiami luasnya hutan Kalimantan.
Meski begitu, salah seorang peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) percaya bahwa Tangkalaluk adalah jenis ular sanca kembang. Nama Tangkalaluk kemungkinan adalah nama yang diberikan oleh masyarakat lokal disana.
Berbeda dengan Tangkalaluk, ular Nabau dipercaya memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Melansir dari berbagai sumber, konon panjang ular Nabau dapat mencapai 80 hingga 100 meter.
Ular Nabau digambarkan memiliki tubuh dan ekor layaknya ular pada umumnya. Akan tetapi, kepalanya digambarkan mirip seperti naga dengan tujuh lubang hidung.
Pada tahun 2009 silam, masyarakat sempat dihebohkan dengan beredarnya foto ular raksasa yang diduga sebagai ular Nabau. Dalam foto tersebut, tampak seekor ular berukuran raksasa yang melenggak-lenggok di badan sungai yang dikelilingi hutan gambut.
Menurut berbagai sumber, foto tersebut konon diambil oleh seorang anggota tim bencana banjir yang kemudian diterbitkan Utusan Sarawak hingga turut dirilis oleh The Telegraph, Inggris.
Masyarakat suku Dayak percaya bahwa ular raksasa ini hidup di sungai Mahakam dan wilayah Kutai Kartanegara. Ular berkepala naga ini konon memiliki kaitan dengan legenda Ular Naga Erau dan Putri Karang Melenu.
Oleh sebab itu, sebagai wujud kepercayaan mereka, masyarakat kerap menggelar Festival Erau dimana salah satu acaranya adalah ritual peluncuran Naga Erau.
Ditemukan 'ular laut' raksasa di California
Seorang ahli biologi kelautan menemukan bangkai 'ular laut' alias Oarfish sepanjang sekitar lima meter di perairan California selatan.
Jasmine Santana dari Catalina Island Marine Institute (CIMI) tengah menyelam dengan rekan-rekan di Teluk Toyon, California selatan, ketika dia melihat sesuatu yang berkilauan di dalam air.
Dia kemudian menyeret hewan tersebut serta membawanya ke pantai.
Setelah melihat lebih dekat, Jasmine menyadari bahwa yang ditemukannya oarfish, yang dapat tumbuh hingga 15 meter.
"Jasmine Santana terkejut luar biasa saat melihat hewan itu di dasar laut yang berpasir," kata CIMI dalam pernyataannya.
"Dia bereaksi pertama-tama dengan mendekati hewan itu dengan hati-hati, sampai dia menyadari dia sudah mati."
Oarfish adalah ikan yang hidup di lautan dalam dan merupakan ikan bertulang terpanjang di dunia, demikian CIMI .
Karena oarfish menyelam lebih dari 3.000 kaki (914 meter) di dasar laut, makhluk ini jarang terlihat.
"Kami belum pernah melihat ikan sebesar ini," kata Mark Waddington, kapten senior di kapal pelatihan yang disewa CIMI.
"Oarfish terakhir yang kami lihat hanya memiliki panjang sekitar tiga meter."
Rekaman video tentang mahluk yang hidup di lautan dalam ini telah dikirim dan dipelajari para ahli biologi di Universitas California di Santa Barbara, AS.
Rencananya kerangka ikan ini direkonstruksi untuk kemudian ditampilkan.
Oarfish ini tampaknya mati karena sebab alamiah.
Ular Boiga (Boiga dendrophila)
Ular Boiga (Boiga dendrophila), yang juga dikenal sebagai Ular Kucing Hijau atau Ular Pijar, adalah spesies ular yang menarik perhatian banyak orang karena pola dan warnanya yang mencolok. Ular Boiga memiliki tubuh yang ramping dan panjang, dengan panjang rata-rata antara 1,2 hingga 2 meter. Mereka dikenal dengan warna hijau cerah yang dipadukan dengan pola garis-garis hitam atau cokelat, memberikan penampilan yang sangat menarik. Mata besar dan pupil vertikalnya memberi mereka penglihatan yang baik, yang sangat membantu dalam berburu di malam hari. Ular ini memiliki kepala yang sedikit datar dan leher yang terlihat jelas, membedakannya dari tubuhnya.
Ular Boiga biasanya ditemukan di hutan hujan tropis, daerah berbatu, dan bahkan taman di daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sebagai ular arboreal, mereka lebih suka menghabiskan waktu di atas pohon, di mana mereka dapat berburu dan bersembunyi dari predator. Habitat yang lembap dan rimbun sangat ideal untuk kehidupan mereka.